Get Gifs at CodemySpace.com

Sabtu, 06 November 2010

Pengantar Bisnis

SISTEM BISNIS
Analisa sebagai Alternatif Strategi
         Analisis  : mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
         Analisis di dasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Treats).
         Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

            Dengan demikian perencanaan strategis (Strategic Planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi saat ini.
Hal ini disebut dengan Analisis Situasi.
Dimana model yang paling popular untuk menganalisis situasi adalah Analisis SWOT.

Ø Perencanaan Strategis

         Adalah proses perencanaan dalam jangka panjang
         Bertujuan untuk  menyusun strategi  sehingga sesuai dengan misi serta sasaran kebijakan perusahaan 
Ø PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS

Bagaimana efektifitas strategi yang ada selama ini ?
Bagaimana efektifitas strategi di masa yang akan datang  ?
Bagaimana kemungkinan efektifitas strategi terpilih di masa yang akan datang ?


STRATEGI TINGKAT KORPORAT
Disusun dalam suatu bisnis  dimana perusahaan akan mengubah strategi  distinctive competence menjadi competitive advantage
Dengan cara menjawab pertanyaan sebagai berikut :
                                          1. Kegiatan bisnis apa yang bisa diunggulkan  untuk dapat bersaing?
                                          2. Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut  dapat dilakukan secara strategis.

                                         

Kekuatan Persaingan Dalam Industri ( Michael E.Porter)

PROSES ANALISIS
Analisis situasi                                                                   Analisis Perusahaan
                                                           

KERANGKA ANALISIS KASUS
         Tahap 1 : Memahami situasi dan informasi yang ada
         Tahap 2 : Memahami permasalahan yang terjadi.Baik masalah yang bersifat umum dan spesifik
         Tahap 3 : menciptakan bebagai alternatif dan memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah
         Tahap 4 : Evaluasi pilihan alternatif dan pilih alternatif yang terbaik. Caranya dengan membahas sisi pro maupun kontra dan memberikan bobot untuk masing-masing alternatif dan sebutkan kemungkinan yang akan terjadi
                                                            CARA MEMBUAT ANALISIS




LINGKUNGAN BISNIS

v Lingkungan Intrenal
     
              lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan. Masing-masing komponen dari analisis lingkungan internal sebagai berikut:

Komponen-Komponen dari lingkungan internal

1.Sumber Daya (Resources)

a. Tangible, merupakan sumber daya yang terlihat atau berwujud dalam data keuangan dan mudah sekali diidentifikasi dan dievaluasi. Contohnya: Sumber daya Finansial : Kapasitas kredit perusahaan. Kemampuan menghasilkan dana internal, dan sebagainya.Sumber daya Fisik : Kecanggihan mesin pabrik. Lokasi pabrik atau lokasi usaha, dan sebagainya.Sumber daya Manusia : Pengalaman, loyalitas, pelatihan, komitmen, dan sebagainya.Sumber daya Organisasional : Sistem perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan sebagainya
b. Intangible, merupakan sumber daya yang tidak terlihat pada neraca keuangan perusahaan misalnya teknologi, inovasi dan reputasi (performance). Contohnya:Sumber daya Teknologi: Persediaan teknologi: paten, merek dagang, hak cipta, dan sebagainya, Sumber daya untuk Inovasi: Kegiatan riset, kreativitas, dan sebagainya,Reputasi (performance): Merek, persepsi kualitas, hubungan baik dengan pemasok, dan sebagainya
c. Human Resources Perusahaan menilai sumber daya manusia atau karyawannya berdasarkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang untuk selanjutnya dikembangkan juga penilaian terhadap kemampuan para karyawan untuk bekerja sama secara lebih efektif.



2. Kapabilitas (Capability)
a. Pendekatan Fungsional, merupakan penentu kapabilitas perusahaan secara relative terhadap fungsi-fungsi utama perusahaan antara lain: pemasaran, penjualan dan distribusi, keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, produksi serta organisasi secara umum.
b. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain), kapabilitas yang didasarkan pada serangkaian kegiatan yang berurutan yang merupakan sekumpulan aktivitas nilai (value activities) yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirim dan mendukung produk dan jasa.
3.Kompetensi Inti (Core Competence)
Ada dua pengertian mengenai kompetensi, yakni kompetensi individual dan kompetensi organisasi. Kompetensi individu meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities) yang dimiliki seseorang dalam suatu organisasi. Sedangkan kompetensi organisasi merupakan tindakan kolektif dari karakteristik kompetensi individu dalam tingkatan organisasi. Olson dan Bolton (2002) mengilustrasikan cakupan konsep kompetensi dalam literature organisasi yang diadaptasi oleh Green (1999). Dikemukakan bahwa kompetensi merujuk pada individu maupun organisasi. Karateristik individu meliputi pengetahuan teknis dan keterampilan (technical knowledge and skills) dan keterampilan kinerja, serta kompetensi penyumbang individu (performance skills and competencies of individual contributors).
Lebih lanjut kompetensi inti diperkenalkan oleh Hamel dan Prahalad (1999). Kompetensi inti merupakan sekumpulan keterampilan dan teknologi yang memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada pelanggan agar bersaing lebih efektif.
Ada tiga parameter yang dapat diterapkan untuk mengidentifikasi kompetensi inti dalam perusahaan sebagai berikut:
Pertama, apakah kompetensi inti memberikan akses potensial kepada berbagai macam pasar. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki kompetensi ini dalam sistem layar monitor memungkinkan perusahaan tersebut menekuni berbagai bisnis seperti: TV mini, kalkulator, monitor untuk komputer dan laptop, dashboard mobil, dan sebagainya.
Kedua, apakah kompetensi inti dapat memberikan kontribusi signifikan pada kegunaan yang diterima pelanggan. Sebagai contoh, kompetensi Honda dalam mendesain dan membuat mesin yang irit bahan bakar dan tahan uji memberikan nilai yang tinggi bagi pelanggannya yang implikasinya membuat pelanggan enggan beralih kepada produsen lain.
Ketiga, apakah kompetensi inti yang dimiliki perusahaan membuat pesaing mengalami kesulitan untuk meniru (imitasi). Jika dihubungkan dengan kapabilitas, maka seluruh kompetensi inti merupakan kapabilitas dan sebaliknya tidak semua kapabilitas merupakan kompetensi inti. Hanya kapabilitas yang mempunyai kriteria tertentu yang dapat dikategorikan sebagian komptensi inti.



v Linkungan Eksternal

Suatu lingkungan di luar organisasi atau perusahaan yang ikut menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi suatu organisasi
Linkungan Eksternal di bagi 2 yaitu :
 1.Lingkungan Umum
            Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah:
 a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik dan Hukum
d. Teknologi
e. Demografi

         Lingkungan industri  tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP BISNIS
PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
  • lebih cepat
  • lebih luas sebarannya, dan
  • lebih lama penyimpanannya.
Agar lebih mudah memahaminya mari kita lihat perkembangan di bidang teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH PERUSAHAAN
Perkembangan teknologi demikian pesatnya saat ini, awam menyebutnya sebagai era HiTech sering pula masyarakat menyebutnya NewTech, begitupun dengan Information & Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang dengan cepatnya, kadang kita belum mengetahui sistem yang baru, sudah muncul lagi sistem yang lebih baru. Tentunya sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan liberalisasi yang dipicu dan dipengaruhi oleh perubahan teknologi yang kontinyu dan sangat cepat tersebut, maka dunia bisnis dihadapkan pada suatu persaingan yang sangat tajam.




Bisnis dan TI
Persaingan ketat di pasar sebuah industri saat ini layaknya sebagai sebuah pertempuran dan peperangan. Kemenangan dan kekalahan adalah hal yang sangat lumrah. Tapi menjadi pemenang bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dilakukan, di samping itu juga tidak ada yang mau berada di pihak yang kalah. Di sinilah istilah competitive edge mulai populer. Semua perusahaan saat ini bergelut untuk mampu tetap kompetitif dan selalu memiliki peluang serta potensi untuk menang. Salah satu jalan untuk menjamin kemenangan ini adalah memiliki keunikan. Keunikan yang membedakan setiap perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam sebuah industri. Keunikan bisa diwujudkan dalam bentuk akhir dari produk yang ditawarkan, maupun keunikan dalam proses bisnis perusahaan tersebut. Dengan adanya keunikan-keunikan ini, setiap perusahaan berlomba untuk menjadi pemenang. Katakanlah keunikan sebuah perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lainnya adalah pada proses bisnisnya yang sangat efi sien. Ujung-ujungnya adalah bagaimana perusahaan tersebut, sedemikian rupa, menekan biaya operasional sehingga produk akhirnya cenderung lebih murah dibanding pesaingpesaingnya. Keunikan yang memiliki dampak positif bagi bisnis inilah yang dikatakan sebagai competitive edge dari perusahaan tersebut, yang membedakannya dari pesaingnya. Cara sebuah perusahaan menjalankan bisnisnya akan sangat mempengaruhi kesuksesannya dalam memenangi persaingan. Dan layaknya sebuah peperangan, persaing an bisnis juga memerlukan strategi dan perencanaan taktis di lapangan. Teknologi informasi dewasa ini dipandang sebagai salah satu competitive edge tersebut, meskipun tetap bukan satu-satunya. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mampu menawarkan berbagai solusi bisnis, dari sekadar kemampuan untuk berkirim e-mail hingga kemampuan untuk melakukan mekanisme kolaborasi atau melakukan pertemuan virtual. Di samping itu, aplikasi-aplikasi bisnis komersial seperti Enterprise Resource Planning–ERP, juga dengan sendirinya mampu membentuk karakteristik bisnis sebuah perusahaan, yang tadinya reaktif menjadi lebih proaktif dalam persaingan pasar. Strategi perusahaan untuk “berperang” dewasa ini, banyak dipengaruhi pada bagaimana teknologi informasi diposisikan dalam perusahaan. Jika kita analogikan gambaran ini dengan sebuah tank, maka teknologi informasi adalah mekanisme kendali dan pengarah tembakan tank tersebut.

Strategi Persaingan Bisnis berbasis Teknologi Informasi (IT)
Strategi Persaingan Bisnis berbasis Teknologi Informasi ( IT ) harus memiliki keselarasan dengan strategi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Dalam melakukan penyelarasan IT, perlu melakukan pertimbangan arah strategi bisnis yang jelas, komunikasi, komitmen dan itegrasi dari masing – masing fungsi yang ada dalam perusahaan. Penyelarasan antar strategi bisnis dengan teknologi informasi (IT) merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Perusahaan yang berhasil melakukan integrasi antar teknologi dengan strategi bisnis menunjukkan peningkatan pendapatan yang signifikan. Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan solusi bisnis baru. strategi bisnis yang berbasis IT sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan pasar. strategi bisnis yang berbasis IT merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan dari para stakeholder. strategi bisnis yang berbasis IT yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan membedakannya dengan perusahaan – perusahaan lain. Perusahaan dapat memberikan performa yang lebih baik dari para pesaing hanya jika perusahaan dapat menentukan perbedaan yang dimilikinya dan mempertahankannya. Karena perbedaan ini, maka setiap perusahaan tentunya akan memerlukan penggunaan IT secara berbeda sesuai dengan strategi diterapkan. strategi bisnis yang berbasis IT memegang peranan penting dalam mewujudkan strategi bisnis. Sebuah organisasi yang telah mengadopsi teknologi informasi ke dalam proses bisnis yang dilakukannya, tentunya akan ikut memikirkan peranan yang akan dilakukan oleh IT. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan IT untuk menjalankan operasi sehari – hari agar dapat berjalan dengan baik dan efisien. Ada juga perusahaan yang menggunakan IT sebagai enabler untuk menciptakan kesempatan – kesempatan baru yang mungkin tidak akan dapat dilakukan tanpa dukungan IT. Serta IT juga digunakan sebagai cara baru untuk mengatur fungsi – fungsi yang ada dalam organisasi. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan. Peranan Tekonologi Informasi (IT) dalam strategi bisnis yaitu:
1. Berperan sebagai konservatif untuk mendukung dalam organisasi. Perusahaan ini memilih menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti dan matang.
2. Memegang peran yang kritis dan penting dalam organisasi. Perusahaan ini memilih menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT terkini.
3. Berperan sebagai inovator dalam bisnis. Perusahaan ini berkompetisi dalam dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi dan menggunakan IT sebagai alat dalam berkompetisi (competitive weapon).
Perusahaan yang menggunakan strategi bisnis yang berbasis IT terbukti efektif dalam mengembangkan bisnis, sebagai peran yang kritis dan inovatif cendrung untuk lebih selaras dari pada perusahaan yang menggunakan IT secara konservatif. Perusahaan seperti itu juga menganggap IT sebagai investasi yang penting yang akan mempengaruhi performa perusahaan di saat ini dan di masa yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi memberikan peranan penting bagi suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan dan bekompetisi, karena IT saat ini telah memegang peranan penting dalam dunia bisnis yang modern dan berebasis teknologi.
PEMBAHASAN DAN ANALISA KASUS
 
Lingkungan Internal
1. Sumber Daya (Resources)
      a. Tangible: Kinerja keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) tahun 2009 yang memiliki pendapatan + Rp 650 miliar serta pengeluaran keuangan selama tahun 2005 sebesar + Rp 440 miliar.
      b. Intangible: PJA melakukan berbagai inovasi serta melakukan pengembangan teknologi antara lain: 28 wahana/gelanggang hiburan, Ice World, Ice Skating, The Lost Kingdom, Wahana 1001 malam, Athlantic Water Adventures, Dunia Fantasi (Dufan), Jimbaran Café & Resto, Reklamasi pantai seluas 350 ha, Cordova Building, Apartemen Marina Residence, Housing Putri Duyung.
      c. Sumber Daya Manusia (Human Resources) : Karyawan Ancol berjumlah 1150 orang yang bekerja dengan tenaga dimana perlu diubah pola pikirnya bekerja dengan hati. Faktor-faktor keamanan dan kebersihan yang masih relatif minim.
2. Kapabilitas (Capability)
      a. Pendekatan Fungsional Ada empat strategi inisiatif yang menjadi pokok milestone yang dilakukan: Strategi yang terkait dengan keuangan, bisnis, sumber daya manusia (SDM), pengembangan SDM itu sendiri. Kemudian dari fungsi pemasaran terlihat bahwa PJA lemah pada pengembangan emotional branding meskipun Ancol telah memiliki good awarness.
      b. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain) Berdasarkan hasil evaluasi masih ditemukan 130 milestones, yang artinya masih ada 130 pekerjaan lain yang harus diselesaikan oleh seluruh karyawan.

3.        Kompetensi Inti (Core Competence) Kompetensi inti yang dapat diandalkan Ancol adalah sebagai edutainment centre, sehingga diharapkan 10 tahun mendatang menjadi Ancol Spectacular.

 KESIMPULAN
Dari pembahasan dan analisa kasus terhadap lingkungan internal dan eksternal PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) sebagai pengelola Ancol Jakarta Bay City dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.  Dari analisis lingkungan internal diperoleh hasil bahwa perusahaan
     PT  Pembangunan Jakarta Ancol (PJA) memiliki posisi internal yang kuat.

2.  Dari analisis lingkungan eksternal diperoleh hasil bahwa PT Pembangunan Jakarta Ancol (PJA) telah mengimplementasikan strategi yang secara efektif memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman atau hambatan.

3.    Ancol Jakarta Bay City memiliki kompetensi inti yang dapat memberikan          
       akses potensial kepada berbagai macam pasar.

4.  Ancol Jakarta Bay City memiliki kompetensi inti yang dapat memberikan        
      kontribusi signifikan pada kegunaan yang diterima pelanggan.

5.  Ancol Jakarta Bay City memiliki kompetensi inti yang sangat sulit ditiru oleh
      pesaing.